Nama : Annisa Azaria Andhara Tari

NPM : 2310631230028

1. Ketika memilih sistem untuk produk padat PT Kimia Sejahtera, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Pertama, karakteristik bahan seperti ukuran partikel, reaktivitas, dan sensitivitas terhadap zat atau kelembaban mempengaruhi jenis penyimpanan yang sesuai. Sistem ini juga harus memastikan keamanan dan kesehatan kerja (K3) dengan mengurangi risiko kebakaran, ledakan, atau paparan bahan berbahaya melalui ventilasi, proteksi kebakaran, dan pengendalian debu. Jenis penyimpanan, seperti silo atau gudang, harus ditentukan berdasarkan sifat material. Untuk memaksimalkan aliran material, efisiensi manajemen material dan integrasi dengan sistem WMS juga sangat penting. Selain itu, sistem harus dapat mengenali ruang dan biaya serta mematuhi peraturan terkait bahan berbahaya. Menyesuaikan faktor-faktor ini akan memastikan bahwa penyimpanan aman dan efektif sesuai dengan standar yang diikuti.

2. Untuk menangani penyimpanan bahan cair yang mudah menguap dan korosif di PT Kimia Sejahtera, sangat penting untuk memiliki tangki anti-korosif, seperti HDPE atau baja tahan karat, dan melapisinya dengan epoksi jika perlu. Tangki harus bekerja sama dengan sistem ventilasi dan penangkap uap untuk mencegah kebocoran gas. Pengendalian suhu juga diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, seperti tangki atau pendingin isolasi. Perlindungan korosi dilakukan dengan menggunakan bahan anti korosi dan sistem perlindungan katodik yang penting. Selain itu, tangki berdinding ganda dan area penampungan digunakan untuk mencegah kebocoran. Prosedur keselamatan seperti penggunaan APD, pemadaman kebakaran yang tepat, dan pelatihan karyawan harus diterapkan. Pemeliharaan kualitas udara dan sistem deteksi kebocoran juga perlu diterapkan untuk memastikan kelestarian lingkungan. Selain itu, kepatuhan terhadap peraturan yang berkaitan dengan penyimpanan bahan wajib dipatuhi.

3. Tantangan utama dalam penyimpanan gas bertekanan dan gas alam di PT Kimia Sejahtera meliputi pengelolaan tekanan tinggi, kontrol suhu, kebocoran, dan kepatuhan regulasi. Tekanan tinggi dapat menyebabkan risiko kebocoran dan ledakan, sehingga perlu tangki baja bertekanan tinggi serta sistem pelepas tekanan darurat. Kontrol suhu diperlukan untuk mencegah ekspansi gas, dengan menggunakan isolasi termal atau tangki cryogenic untuk gas alam cair. Kebocoran bisa diatasi dengan detektor gas dan pipa tahan korosi, sementara kepatuhan terhadap regulasi keselamatan memerlukan audit berkala. Pencegahan korosi juga penting, dengan memilih material tahan korosi dan melakukan pemeriksaan rutin.

4. Perbedaan antara bin dan silo dalam penyimpanan bahan padat terletak pada kapasitas, desain, dan penggunaannya. Bin memiliki kapasitas lebih kecil dan biasanya digunakan untuk penyimpanan sementara atau bahan yang segera diproses. Desainnya berbentuk persegi atau silinder dengan dasar datar atau sedikit miring untuk memudahkan pengambilan bahan, sehingga cocok untuk akses cepat dan sering. Di sisi lain, silo memiliki kapasitas lebih besar dan digunakan untuk penyimpanan jangka panjang. Bentuknya silinder dengan dasar miring yang memanfaatkan gravitasi untuk pengeluaran bahan, membuatnya ideal untuk penyimpanan massal bahan padat seperti biji-bijian atau bahan kimia granular yang tidak sering diakses. Oleh karena itu, bin lebih tepat digunakan untuk penyimpanan bahan dalam jumlah kecil dengan kebutuhan akses cepat, sementara silo lebih cocok untuk menimbun bahan baku dalam jumlah besar untuk menjaga keberlangsungan produksi.

Quiz/Kasus alat-alat industri kimia

©2024 E-Modul Chemical Engineering